RumahSalam - Petai adalah buah yang banyak kita jumpai di pasar, apalagi jika sedang musimnya. Siapa sangka di balik buah petai yang memiliki bau has ini, ada kandungan yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh manusia. Buah dengan nama latin parkia speciosa ini merupakan buah yang masuk dalam kategori polong-polongan. Dalam petai terdapat tiga gula alami yaitu sukrosa, fruktosa dan glukosa dan di kombinasikan dengan serat. Kandungan ketiga gula alami ini dapat memberikan dorongan energi instan dan dampaknya bisa di rasakan setelah satu jam setelah mengkonsumsinya.
Selain manfaat yang tertera di atas, ternyata petai juga bisa menjadi obat penurun tekanan darah tinggi. Banyak orang yang menderita penyakit ini akan tetapi tidak menyadarinya. Tekanan darah tinggi (hipertensi) terjadi karena adanya suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri. Hipertensi atau penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat untuk sampai ke jaringan tubuh yang membutuhkan. Penyakit ini dikenal juga sebagai heterodeneous group of disease karena dapat menyerang siapa saja dari berbagai kelompok umur dan kelompok sosial ekonomi.
Petai memiliki sumber energi lebih banyak dibanding apel, petai memiliki protein empat kali lebih banyak, karbohidrat dua kali lebih banyak, tiga kali lipatfosfor, lima kali lipat vitamin A dan zat besi, dan dua kali lipat jumlah vitamin dan mineral lainnya. Petai merupakan sumber energi yang baik, yaitu 142 kkal per 100 g biji. Buah tropis unik ini sangat tinggi kalium, tetapi rendah garam, sehingga sangat sempurna untuk memerangi tekanan darah tinggi. Kalium merupakan kation penting di dalam cairan intraseluler yang berperan dalam keseimbangan pH dan osmolasitas. Tubuh manusia mengandung 2,6 mg kalium per kilogram berat badan bebas lemak, sel-sel syaraf dan otot banyak mengandung kalium.
Begitu tingginya kadar kalium yang terdapat dalam petai tersebut sehingga FDA Amerika mengizinkan perkebunan petai untuk melakukan klaim resmi mengenai kemampuan buah ini untuk menurunkan resiko tekanan darah dan stroke. Selain itu, menurut risetdalam "The New England Journal of Medicine", mengkonsumsi pete sebagai bagian dari makanan sehari-hari akan menurunkan resiko kematian karena stroke sampai 40% (Maryati, 2007).
Salah satu faktor dari terjadinya penyebab hipertensi yaitu stres dan obesitas (kegemukan). Dimana untuk mengatasi dua hal tersebut dapat pula diatasi dengan mengonsumsi petai. Salah satu survei menunjukkan bahwa di antara pasien penderita depresi atau stres, banyak yang merasa menjadi lebih baik setelah makan petai. Hal itu terjadi karena petai mengandung triptofan (suatu asam amino essensial), atau asam amino yang dapat diubah tubuh menjadi serotonin.Serotonin merupakan suatu neurotransmitter yang dapat memberikan efek kalem (calming effect).
Efek tersebut akan membuat tubuh menjadi rileks, mood membaik, dan secara keseluruhan dapat membuat seseorang merasa lebih bahagia. Hal itu disebabkan oleh kemampuan tirptofan untuk mengendurkan saraf di otak. Selain itu, ketika kita stress maka kecepatan metabolisme kita akan meningkat, sehingga akan mengurangi kadar kalium dalam tubuh. Hal ini dapat diseimbangkan lagi dengan bantuan makan petai yang tinggi kalium.