-->
  • About
  • Contact
  • Sitemap
  • Indeks
  • Disclaimer
  • Cara Membuat Blog SEO

Rumah Salam

Beragam info menarik tips dan trik

Iklan
  • Home
  • About
  • Kontak
  • Sitemap
  • Galeri
  • Dropdown Menu ▼
    • Sub Menu1
    • Sub Menu2
    • Sub Menu3
    • Sub Menu4
    • Sub Menu5
  • Blogging

Minggu, 20 Maret 2016

Home » Keluarga » Pesan Untuk Para Ibu, Inilah Alasan Seorang Ibu Tidak Boleh Marah Kepada Anak Mereka

Pesan Untuk Para Ibu, Inilah Alasan Seorang Ibu Tidak Boleh Marah Kepada Anak Mereka

  Unknown     Minggu, 20 Maret 2016
Anak adalah anugrah dari Allah yang harus kita jaga, Amanah yang harus kita pelihara dengan penuh cinta. Karena atas nama cintalah mereka lahir dan hadir di tengah kehidupan kita. Tak pantas rasanya jika para orangtua yang telah diberikan amanah berharga tersebut, memperlakukannya dengan semena-mena. Tak layak rasanya menghadapi sikap mereka dengan luapan emosi dan kemarahan. Kita memang tidak boleh mendidik mereka dengan kemarahan sedikitpun. Karena kemarahan hanya menciptakan kekerasan hati, kemarahan menjadi penyebab kelemahan mental anak-anak kita. Tidak sedikit anak-anak yang saat dewasa menjadi orang dengan pribadi kaku, kasar, pemurung dan pesimis. Sikap negatif tersebut muncul biasanya karena apa yang mereka terima di masa lalu. 

Sahabat.. sebagai orangtua yang baik kita harus terus belajar mengendalikan diri, melatih kesabaran dan memperbanyak ilmu. Agar kita mampu memberikan hal terbaik untuk anak-anak kita. Agar anak-anak kita kelak tumbuh menjadi pribadi-pribadi yang baik, cerdas, kuat, berani dan memiliki kepekaan hati. Dibawah ini ada sebuah kisah yang menyentuh. Kisah ini mengingatkan kita bahwa terkadang kita tidak menyadari sikap salah kita terhadap buah hati kita. Kisah ini menjawab pertanyaan, kenapa kita tidak boleh marah kepada anak-anak kita;

Pesan Untuk Para Ibu, Inilah Alasan Seorang Ibu Tidak Boleh Marah Kepada Anak Mereka
Suatu hari seorang ibu mengadu kepada seorang kakek tua. Ia menceritakan sikap anak-anaknya yang selalu membuat ia marah. Prilaku anak-anaknya yang susah diatur begitu menguras energinya setiap hari. Karena kelelahan, terkadang ia mengahdapi sikap anak-anaknya dengan kemarahan. Namun beberapa hari terakhir, Ibu tersebut mulai merasa lelah dan mulai menyadari kesalahannya.  ia bertekad untuk mengurangi marahnya, dengan menemui Sang Kakek bijak. Setelah mendengarkan semua cerita si ibu lalu sang kakek bijak memberikan sekantong paku dan mengatakan pada si ibu itu untuk memakukan sebuah paku di pagar belakang setiap kali dia marah...

Hari pertama ibu itu telah memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia marah....
Lalu secara bertahap jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar. Akhirnya tibalah hari dimana ibu tersebut merasa bisa mengendalikan amarahnya secara penuh dan tidak lagi cepat kehilangan kesabarannya. Dia memberitahukan hal ini kepada sang Kakek bijak, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut satu paku untuk setiap hari penuh dimana dia tidak marah...

Hari-hari berlalu dan si ibu itu akhirnya memberitahu sang kakek bijak bahwa semua paku telah tercabut olehnya. "Lalu sang kakek menuntun ibu tersebut ke pagar..……."Hmm....? Kamu telah berhasil dengan baik anakku...,..tapi, lihatlah lubang-lubang bekas paku ini, kayu pagar ini ,tidak akan pernah bisa sama seperti sebelumnya, "ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan pada anakmu."Kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini... di hati anakmu dan orang lain".

"Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu... tetapi tidak peduli beberapa kali kamu minta maaf.... Luka itu akan tetap ada.……"

"Dan tahukah kamu bahwa luka karena kata-kata adalah sama buruknya dengan luka fisik bahkan lebih sakit lagi karena terus tersimpan di batin bawah sadar anakmu ...."

Ambilah semenit saja dari waktu kita untuk merenungkan hal ini. Ibu tersebut terdiam dan tertunduk dalam. Ia menyesal dan sangat menyesal.. ia teringat hari-hari yang telah berlalu, betapa banyak hari yang ia lewati dengan penuh kemarahan dan ketidaksabaran, ia lupa bahwasannya ia tengah di uji..

Esok harinya, si ibu benar – benar berubah. Ia menjadi lebih sabar mengahadapi kenakalan anak-anaknya. Tak ada sedikitpun amarah, dan ternyata sikap lembut sang ibu berpengaruh terhadap anak-anaknya. Mereka menjadi baik dan penurut.

Sahabat.. cerita ini menjadi teguran buat saya, semoga buat anda juga para orangtua terutama para ibu. Anak-anak adalah cerminan kehidupan kita. Ingatlah.. Sikap kita sekarang menentukan kepribadian anak-anak kita dimasa mendatang. Semoga bermanfaat..

By Unknown di Maret 20, 2016
Label: Keluarga

Recent Posts

Memuat...

Popular Posts

  • Tidak Perlu Kedokter, Inilah Cara Mudah Dan Aman Bersihkan Karang Gigi Sekaligus Memutihkannya
  • Cobalah Tutup Lubang Telinga Luar Dengan Potongan Bawang Sebelum Tidur, Lihat Apa Yang Terjadi!
  • Jangan Tidur Dengan Posisi Seperti Ini, Karena Bisa Menyebabkan Anda Kehilangan Tangan Bahkan Kematian
  • Waspadalah, Segera Hapus Dan Bersiaga Jika Ada Tanda Seperti Ini Di Tembok Atau Pagar Rumah Anda
  • Inilah Tanaman Yang Mampu Menghancurkan Sel Kanker Payudara Dalam Waktu Kurang Dari 16 Jam

Labels

Aneh Berita Islam Bisnis Dunia Islam Ekonomi Entertainment Hiburan Hukum Info Menarik Inspirasi Internasional Internet Keluarga Kesehatan Khazanah Kontroversial Kriminal Lifestyle Loker Lucu Misteri Olahraga Opini Pengetahuan Peristiwa Ragam Selebritis Tentang Islam Tips TNI Unik Video Viral Wisata

About

SEO Starter is SEO and Mobile Friendy Blogger Template. Responsive Sesuai dengan Rekomendasi Google

Web Links

  • Blogger Platform
  • CMS WordPress
  • Facebook
  • Microblogging
  • Manchester United

Follow by Email

Subsribe to get post update from this blog in your email inbox.

Copyright © Rumah Salam. All rights reserved. Template by Romeltea Media