Beberapa peneliti percaya bahwa setiap orang harus memiliki bau badan yang alami, ini didasarkan atas studi yang telah menunjukkan bahwa mandi terlalu banyak atau sering dapat merusak “microbiome” atau kelompok mikroba yang hidup pada tubuh manusia.
Menurut IFLScience, sebuah studi yang telah dilakukan pada orang Yanomami di Amazon menunjukkan bahwa mereka memiliki jumlah mikroba yang lebih banyak pada kulitnya, mulut, serta tinja.
Di sisi lain, salah seorang lulusan MIT, Dan Whitlock mengatakan bahwa ia tidak mandi selama 12 tahun dan hebatnya lagi adalah ia masih bekerja di sebuah perusahaan.
Ia selalu menyemprotkan tubuhnya dengan cairan yang ditemukannya sendiri yang disebut dengan Mother Dirt AO + Mist. Ini adalah sebuah cairan yang mengandung bakteri baik seperti yang ditemukan pada ketiak manusia.
Diketahui bahwa perusahaan tempat ia bekerja selalu mengharuskannya untuk mencuci tangan meski dengan sedikit sabun, ini lebih baik dari pada tidak mandi sama sekali.
Dan Whitlock mengatakan “Saya tidak mandi selama 12 tahun ini. Saya tidak memiliki gelar biologi, saya juga tidak bekerja di sebuah institusi yang terkenal atas penelitian biologisnya”.
Seorang wartawan dari New York Times mengatakan bahwa dia telah berdiri dekat dengan CEO dan insinyur Whitlock tetapi tidak merasakan ada yang janggal, ia tidak melihat adanya tanda-tanda kotor atau bau yang berasal dari tubuh mereka.
Diketahui bahwa Whitlock menentukan untuk berhenti mandi sebagai cara untuk menyimulasikan apa yang terjadi pada tubuh manusia sebelum ditemukannya sabun.
