RumahSalam - Almari pendingin jenazah di RSUD Soewondo meledak sekitar pukul 09.00 kemarin. Almari ini seharusnya menjalani servis rutin. Namun sebelum diservis, almari pendingin meledak terlebih dahulu dengan sendirinya.
Muhamadun, kepala Instalasi Pemulasaran Jenazah RSUD Soewondo menuturkan, ledakan ini tidak menimbulkan korban jiwa. Namun ada beberapa petugas rumah sakit yang kebetulan di dekat lokasi ledakan harus menjalani perawatan.
”Mereka kaget karena suara ledakan cukup dahsyat. Suaranya terdengar sampai radius satu kilometer dari lokasi kejadian,” katanya kepada Jawa Pos Radar Kudus.
Dua petugas yang kaget dengan insiden ledakan itu sempat dirawat di instalasi gawat darurat (IGD), namun sampai berita ini ditulis kemarin sore, satu petugas sudah dibawa ke ruang perawatan.
”Petugas yang sudah dibawa ke ruang perawatan adalah seorang pegawai kebersihan, kebetulan sedang berada sangat dekat di lokasi. Sementara satu petugas yang masih dirawat di IGD saat itu berada di ruang gizi yang juga agak dekat dengan lokasi,” bebernya.
Dikatakan, saat itu petugas tersebut sedang mematikan kompor, lalu terdengar suara ledakan. ’’Di samping itu dia juga mempunyai riwayat penyakit jantung,” terang Muhamadun.
Atas kejadian ini, kerugian diperkirakan mencapai lebih dari Rp 250 juta. Mulai dari kerusakan alat pendingin, hingga bangunan yang juga rusak. Penyebab pasti terjadinya ledakan belum diketahui. Tetapi diduga ledakan terjadi karena gas freon yang berada di dalam almari.
”Saat itu almari pendingin sudah dikeluarkan dari ruang instalasi pemulasaran jenazah, petugas servis juga sudah ada, namun ketika ditinggal sebentar, tiba-tiba sudah meledak,” imbuhnya.
Beruntung saat kejadian tidak ada korban jiwa, juga tidak ada jenazah yang berada di ruangan tersebut. ( jawapos.com )